Desa Tambakbulusan terletak di Kecamatan Karangtengah, pesisir Kabupaten Demak yang kaya akan potensi eduwisata. Kurangnya pengelolaan dan promosi potensi desa dikarenakan kurangnya peta tematik yang komprehensif membuat distribusi fasilitas umum dan lokasi wisata belum teridentifikasi dengan baik. Selain itu, informasi seputar ekosistem mangrove yang merupakan aset penting desa in juga belum tersedia dalam bentuk yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat maupun pengelola wisata.
Tim KKN Tematik SDGs Universitas Diponegoro hadir untuk memberikan inovasi pemetaan berbasis geospasial melalui pemetaan yang inovatif. Peta fasilitas umum dan wisata yang dirancang tidak hanya mencakup jalan, tetapi juga informasi terperinci tentang titik fasilitas dan wisata lain yang ada di desa. Hal ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pengunjung serta mendukung pengembangan pariwisata yang lebih profesional.
Selain itu, tim juga menyusun Peta Indeks Kesehatan Mangrove, sebuah pemetaan yang mengintegrasikan data kondisi ekosistem mangrove berdasarkan tingkat kesehatannya. Data ini menjadi penting untuk mendukung program binaan UNDIP yang berfokus pada pengembangan ekowisata mangrove yang berkelanjutan. Informasi yang dihasilkan dari peta ini dapat membantu masyarakat dalam mengambil langkah rehabilitasi dan pelestarian mangrove secara terarah.
Langkah ini sejalan dengan visi SDGs, khususnya pada poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa, diharapkan Desa Tambakbulusan tidak hanya mampu mengelola sumber dayanya dengan lebih baik tetapi juga menjadi model pembangunan berkelanjutan berbasis ekowisata.
Pemetaan ini menjadi tonggak baru bagi Desa Tambakbulusan dalam meningkatkan daya tarik wisata, mendukung keberlanjutan ekosistem, dan membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi berbasis SDGs. Dengan segala potensi dan inovasi yang dihadirkan, desa ini siap menyambut masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing.